Pernah nonton film
Bean : The Movie (1997) dimana Mr. Bean menjadi petugas jaga di Museum Inggris yang kemudian gara-gara tertidur pas kerja malah dipindah tugas ke museum di Amerika Serikat?
Pas pernah kan :D
Kita semua tahu akhir kisahnya, dimana karya fenomenal
Whistler's Mother yang tidak sengaja dirusak Mr. Bean kemudian berhasil "diperbaiki" oleh Mr . Bean tanpa ada yang menyadarinya. Walau ini film komedi tapi sebenarnya ending film ini tragis juga, karena secara tidak langsung sudah terjadi pemalsuan sebuah barang seni lho.
Dan ternyata, didunia nyata pun ada banyak contoh
Kasus Pemalsuan yang bahkan sampai Mengguncang Dunia Seni, seperti kasus-kasus dibawah ini :
1. Elmyr de Hory - Pemalsu Lukisan
Selama hampir 20 tahun, sepak terjang
de Hory tak tercium oleh orang-orang. Begitu banyak lukisan yang dia palsukan ditempat ia tinggal di Ibiza. Tapi serapat-rapatnya kita menyimpan bangkai, suatu saat bau busuknya akan tercium jua.
Pada tahun 1967, seorang mantan gubernur Texas akhirnya menyadari bahwa 100 lukisan yang dibelinya dari
de Hory ternyata palsu. Kasusnya pun dilaporkan kepihak berwajib. Setelah sempat buron, akhirnya pada tahun 1968 dia menyerahkan diri. Anehnya adalah dia hanya dijatuhi hukuman penjara selama 2 bulan saja.
Selepas dari penjara, dia kemudian memulai kembali usahanya. Tapi sayang, imej sebagai pemalsu lukisan sudah melekat padanya sehingga hanya sedikit dari hasil karyanya yang berhasil dijual. Akhir hidup
de Hory pun tragis, bunuh diri dengan meminum banyak obat tidur akibat tekanan yang tidak bisa ditanggungnya lagi.
2. Ely Sakhai - Pemasok Lukisan Palsu
Menjadi orang kaya dengan hidup yang flamboyan bisa berakhir tragis seperti yang dialami
Ely Sakhai. Mendapatkan pundi-pundi dolar dari hasil sesuatu yang ilegal cepat atau lambat akan diketahui orang dan diminta pertanggungjawabannya.
Modusnya adalah dia membeli lukisan bagus dari beberapa seniman yang belum terlalu terkenal yang kemudian digandakannya dan dipalsukan sertifikat keasliannya. Hasilnya kemudian dijual ke beberapa orang. Contoh kesuksesannya seperti keberhasilan dia menjual lukisan hasil karya
Marc Chagall seharga 300 ribu dolar pada acara pelelangan ditahun 1990 yang kemudian beberapa tahun setelahnya dia juga berhasil menjual lukisan yang sama pada pebisnis Jepang seharga 500 ribu dolar.
Tapi
Ely hanyalah pemasok, bukan dia yang membuat tiruan lukisan tersebut. Sampai akhirnya dia ditangkap, tidak pernah diketahui siapa orang yang membuat lukisan palsu yang dijual oleh
Ely.
3. Otto Wacker - Memalsukan Karya Van Gogh
Vincent Van Gogh adalah salah satu seniman terbesar yang pernah lahir didunia. Berbagai karya lukisannya sangat terkenal dimana-mana, dan tentu saja harganya sangat mahal. Ini yang kemudian membuat seorang
Otto Wacker memalsukan secara besar-besaran karya lukisan dari
Van Gogh.
Pada tahun 1927, dia mengklaim dirinya mempunyai 33 lukisan karya
Van Gogh. Mendengar hal ini, tentu saja para kurator lukisan dan pecinta seni berbondong-bondong mengajukan penawaran.
Grete Ring dan
Walter Fielchenfeldt, manajer dari suatu galeri seni akhirnya membeli semua lukisan tersebut tanpa mereka sadari semuanya palsu.
Akan tetapi semuanya terbongkar setelah
Wacker hanya bisa mengirimkan 29 lukisan saja. Adapun sisa 4 lainnya dikirimkan kemudian. Dari kejanggalan inilah kemudian pemalsuan tercium karena kemudian diketahui ke-4 lukisan tersebut ternyata lukisan yang baru saja dilukis.
Wacker pun kemudian dihukum, akan tetapi untuk menjerat sang pemalsu ternyata membutuhkan perjuangan ekstra karena ternyata
Wacker menjadi orang pertama yang menggunakan bahan kimia dalam pemalsuannya sehingga lukisan palsunya sangat identik dengan yang aslinya. Paling tidak perlu 5 tahun para kurator dan ahli lukisan untuk memeriksa hasil pemalsuan
Wacker ini. Sisi positifnya adalah dengan adanya kasus ini juga memicu peningkatan standar dan metode pemeriksaan karya seni yang membuat lukisan lebih sulit untuk dipalsukan.
4. Spanish Forger
Berbeda dengan kasus lainnya, seseorang yang disebut
Spanish Forger ini tidak pernah berhasil ditangkap. Tidak pernah diketahui siapa dalangnya, dimana dia memalsukan, berapa lama sudah dia melakukannya dan berapa banyak lukisan yang sudah dipalsukannya. Bahkan julukan "
Spanish" pun tidak berarti dia orang Spanyol, itu hanyalah julukan karena kejeniusannya dalam melakukan pemalsuan.
Julukan tersebut muncul setelah seorang bernama
Gnoli membawa sebuah lukisan yang dipercaya karya maestro bernama
Jorge Inglese dan menunjukkannya kepada direktur sebuah galeri seni yang ada di Belle de Costa untuk melihat keotentikannya. Direktur bernama
Greene itu pun kemudian menyimpulkan bahwa lukisan itu adalah palsu. Dan dikarenakan
Jorge berasal dari Spanyol, maka pemalsu lukisan tersebut pun diberi nama
Spanish Forger atau
Pemalsu dari Spanyol.
Paling tidak ada 150 lukisan yang diketahui hasil pemalsuan dari
Spanish Forger. Berbeda dengan pemalsu lainnya yang hanya memalsukan karya orisinil orang lain,
Spanish Forger menggabungkan elemen-elemen kecil dari berbagai lukisan yang kemudian menjadi sesuatu yang sangat terlihat asli.
Bagaimana orang lain bisa mengetahui lukisan palsu berkaitan dengan si
Spanish Forger ini?
Well, ternyata ia menempatkan citra bidak catur yang dibuat berbeda dengan gaya khas latin. Itulah yang menjadi benang merah dari lukisan-lukisan palsu ciptaannya. Selain itu dia sangat pandai menyembunyikan identitasnya hingga sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa sebenarnya
Spanish Forger ini.