Spoiler Alert!!!
(Spoiler cukup berat dan berpotensi mengurangi kenikmatan dalam menonton bagi yang belum pernah menontonya, tapi masa sih hari gini belum ada yang menonton film ini :D)
Thor merupakan salah satu superhero terpenting dalam komik Marvel. Sayangnya, nasib ia dalam deretan film-film produksi MCU (Marvel Cinematic Universe) tak sehebat kekuatannya. Dua film pertama Thor yaitu, Thor (2011) dan Thor : Dark World (2013) bisa dibilang film-film yang kurang sukses, baik dari segi cerita maupun dari pendapatan. Dilihat darimanapun, film Thor seakan seperti anak tiri ditengah kesuksesan MCU.
Oleh karenanya, di film terakhir trilogi Thor ini, pihak Marvel seakan mengambil jalan yang yang berbeda daripada sebelumnya. Dimulai dari ditunjuknya Taika Watiti sebagai sutradara, memilih akris karismatik Cate Blanchett sebagai villain utama, menambahkan berbagai unsur dengan kehadiran si raksasa hijau Hulk, serta mengambil warna yang berbeda dibandingkan dengan film-film sebelumnya.
Yups, Thor : Ragranok mempunyai warna yang fun, ringan dan colorful.
Hal ini bisa dimaklumi karena bisa jadi pihak produser menyadari, gagalnya film Thor : Dark World karena sang sutradara mencoba pendekatan yang gelap segelap judulnya yang sayangnya gagal diaplikasikan dalam film. Akhirnya, seri ketiganya yaitu film Thor : Ragnarok pun terlihat fun, banyak komedi dan tentunya penuh warna-warni yang terang.
Akan tetapi, hal tersebut malah membuatnya sangat bertolak belakang dengan judulnya, yaitu Ragnarok. Dalam komik ataupun mitologi aslinya, Ragnarok adalah event yang serius. Ragnarok berarti kiamat dan banyak karakter yang mati didalamnya. Dan ketika event sebesar Ragnarok ini dibungkus dalam atmosfer yang ringan dan penuh canda, esensi dari seriusnya event kiamat itu sendiri menjadi hilang.
(Source : Image)
Humornya bahkan sudah dimulai dari awal film, dimana Thor berhadapan dengan Surtur si Iblis Api, berlanjut pada pertemuan Thor dan Loki yang menyamar menjadi Odin, pertemuan mereka dengan Dr. Strange, pertarungan Thor vs Hulk, bahkan berlanjut pada final battle mereka melawan Hela.
Fun and funny everywhere... padahal film ini mengambil tema yang berat.
Amat disayangkannya adalah, pada bagian yang harusnya digarap secara kelam dan mendalam, malah kesan tersebut tidak dapat (pendapat pribadi).
Kematian Odin terasa hampa, sangat berharap sebenarnya adegan kematian Odin bisa lebih mendalam seperti kematian istrinya Frigga di film Thor : Dark World. Pertempuran Asgard melawan Hela memang seru, tapi kematian Three Warrior (Fandarl, Hogun dan Volstagg) dibuat biasa-biasa saja, bahkan bisa dibilang kematian mereka tak ubahnya seperti kematian prajurit biasa. Padahal mereka adalah orang-orang penting dalam kisah Thor sebelumnya. Lagi-lagi, harusnya kematian mereka bisa dibawakan dengan kesan yang mendalam.
Itu memang hanyalah celah kecil yang hanya sedikit mempengaruhi film secara keseluruhan. Walapun bila digarap lebih baik lagi, film ini akan menjadi lebih "wah". Akan tetapi secara keseluruhan Thor : Ragnarok jauh lebih baik daripada film-film sebelumnya.
Terutama dengan hadirnya supervillain wanita pertama. Hela.
Hela sangat cocok dibawakan oleh Cate Blancett. Aura sebagai dewi kematian benar-benar bisa ditampilkan. Kengerian dan kekejamannya sangat terasa dibalik senyumnya. Kekuatannya pun luar biasa, ditusuk beberapa kali, disambar oleh kekuatan penuh petir Thor pun dia masih bisa berdiri. MCU yang biasanya bermasalah dengan tokoh antagonisnya, bisa dibilang tak ditemui dalam film ini.
Salah satu kehadiran yang aku pribadi cukup senangi adalah peran baru Heimdall yang sekarang tidak saja menjaga portal Bifrost. Dia adalah tokoh yang sangat berperan untuk rakyat Asgard. Dengan mencuri pedang kunci portal Bifrost, menyelamatkan satu persatu rakyat Asgard dari buruan pasukan Hela, Heimdall terlihat sangat heroik dalam film ini.
(Source : Image)
Walaupun demikian, jangan kuatir Thor dalam film ini dikesampingkan. Sebagai tokoh utama, lampu sorot tetap tertuju padanya. Kegalauannya setelah berbagai hal yang terjadi, kehilangan ayah, kehilanga Mjolnir, dijadikan budak-gladiator, Thor pada akhirnya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan telah pantas menjadi Raja Asgard.
Hubungan dengan Loki pun terasa lebih nyata disini. Sebagai kakak-adik yang bermasalah, hubungan unik ini semakin terjalin lebih baik lagi dalam film ini.
Overall... film ini seru.
Dan after credit pertamanya benar-benar membikin penasaran. Benarkah itu adalah kapal Thanos yang mencegat mereka???
Well... tampaknya semua akan terjawab di film Avengers : Infinity War kelak.