Paru-paru dunia itu sekarang sudah terkena kanker!
Ya, Kalimantan atau orang luar mengenalnya dengan sebutan Borneo, adalah salah satu pulau terbesar di dunia yang mempunyai peran vital sebagai 1 diantara 2 paru-paru dunia. Tapi itu dulu!
Sekarang paru-paru tersebut sedang sakit, rusak parah. Kalimantan yang sekarang ibarat pulau kotor yang tak berarti apa-apa karena tanahnya tandus dan airnya kotor beracun.
Kalimantan sekarang ibarat paru-paru yang telah terkena kanker stadium akhir. Aku tak bercanda. Kita bicara tentang efek negatif dari aktivitas pertambangan yang ada disana. Telah lama tanah Kalimantan digali terus dan terus menerus perutnya untuk mengambil hasil tambang si emas hitam.
Batubara....
Kesejahteraan semu tak sebanding dengan kondisi alam yang perlahan rusak dan semakin memprihatinkan. Bahkan ribuan perusahaan batu bara yang telah tutup pun tetap memberi petaka bagi bumi Kalimantan. Tak hanya bagi mereka rakyat kecil yang di PHK tapi juga bekas-bekas galian tambang yang mencemari alam.
Sangat miris keadaannya dan pasti akan membuat siapapun marah dengan hanya melihatnya saja.
Kalau sudah rusak begini, lalu siapa yang mau disalahkan?
Apakah bisa segala uang yang berputar dari kegiatan tambang ini bisa mengembalikan kondisi alam seperti semula?
Tragis memang....
Dan inilah deretan bukti bahwa Kalimantan sekarang sudah hancur :
1. Genangan Air Beracun yang akan Membunuhmu
Genangan air diatas bukanlah air biasa, melainkan mengandung logam berat yang sangat beracun. Polusi udara yang timbul dari genangan itu apabila dihirup akan membuat siapapun sesak nafas. Bayangkan yang terjadi apabila kita sampai tercebur ke dalamnya.
Genangan air diatas bukanlah air biasa, melainkan mengandung logam berat yang sangat beracun. Polusi udara yang timbul dari genangan itu apabila dihirup akan membuat siapapun sesak nafas. Bayangkan yang terjadi apabila kita sampai tercebur ke dalamnya.
Ketika ditinggalkan begitu saja tanpa penanganan khusus, tambang akan menjadi tempat yang sangat beracun. Sakin beracunnya bahkan bisa membunuh orang!
Ingat tragedi tambang yang ada di Brazil?
Kalimantan sangat mungkin akan mengalami pula.
Bukan... ini bukan di Mars...
Tapi inilah tanah bekas penambangan batubara yang begitu menggeliat beberapa waktu lalu. Ketika ditinggalkan, beginilah keadaannya, kering dan tak bisa dimanfaatkan untuk apapun.
Ingat dengan lagu Koes Plus yang berjudul Kolam Susu?
"Orang bilang tanah kita tanah surga"
"Tongkat kayu dan batu jadi tanaman"
Jangan harapkan itu terjadi ditanah ini. Bagaimana bisa menanam sebuah tanaman disini apabila menggenggam tanahnya saja mungkin bisa membuat kita terkena infeksi kandungan logam.
3. Pemandangan Buruk yang Lebih Mengerikan dari Setting Film
Melihat pemandangan ini mungkin kita akan membuat dalih, "Ah ini hanya settingan film"
Jangan konyol, tempat ini benar-benar nyata dan ada di negeri kita sendiri. Ada didekat kita. Inikah balasan atas semua hasil tambang yang sudah menghasilkan pundi-pundi jutaan dolar tersebut?
Sungguh apa yang ada disini akan menjadi bukti nyata keserakahan manusia yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
Melihat pemandangan ini mungkin kita akan membuat dalih, "Ah ini hanya settingan film"
Jangan konyol, tempat ini benar-benar nyata dan ada di negeri kita sendiri. Ada didekat kita. Inikah balasan atas semua hasil tambang yang sudah menghasilkan pundi-pundi jutaan dolar tersebut?
Sungguh apa yang ada disini akan menjadi bukti nyata keserakahan manusia yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
4. Ratusan Genangan Beracun yang Mengerikan Lainnya
Mudahnya pemerintah kita memberi izin operasi menjadi salah satu penyebab utama kenapa tanah Kalimantan bisa rusak seperti sekarang. Mereka (entah sambil berpikir atau tidak) dengan gampangnya menandatangani penambangan.
Dan inilah hasilnya!
Genangan air beracun ini tidak hanya ada satu atau dua saja, melainkan ratusan.
Teruskan saja beri izin-izin kepada para kontraktor tambang, dan tunggulah Kalimantan akan menjadi pulau dengan genangan-genangan beracun paling banyak di dunia.
5. Tanah Luas Tanpa Harapan
Melihat hamparan tanah yang begitu luas ini, seperti melihat gurun hitam yang tak bertuan. Gersang.
Dan sadarkah kita bahwasanya hamparan tanah hitam ini dulunya adalah hutan-hutan hujan tropis yang begitu luas, yang setiap jengkal tanahnya begitu berharga? Kini tanah ini tak ada harganya lagi.
Inilah rupa Kalimantan yang sekarang. Sejauh mata memandang memang tak ada hal yang menarik mata. Padahal dulu, tepat didepan mata ini, terdapat hutan hujan yang berdiri dengan tegaknya dan menyemburkan keindahan bumi pertiwi yang tiada duanya.
Inilah yang akan kita beri dan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak. Sebuah fakta dari sebuah pemandangan miris dari akibat keserakahan manusia yang tidak ada habis-habisnya, yang tak pernah peduli dengan alam sekitarnya.
Apakah ini akhir bagi Kalimantan yang indah?
Ataukah Zamrud Khatulistiwa memang sudah lenyap?
Ataukah Zamrud Khatulistiwa memang sudah lenyap?
Apa yang tersisa dari semua ini?
Yang ada hanya hamparan tanah dan genangan beracun yang akan membunuh siapapun yang berani mendekat. Sungguh malang nasib Kalimantan, dulu primadona dengan segala keelokan alamnya tapi sekarang rusak akibat kemaruknya manusia.
10.... 20.... 30 tahun kedepan....
Masih adakah yang bertahan menetap di bumi Kalimantan tercinta ini?
0 comments:
Post a Comment