Warning : Foto-Foto Dalam Artikel Ini Mengandung Unsur Kekerasan Pada Hewan. Mohon Para Sahabat Bijak Dalam Menyikapinya.
Setiap
makhluk hidup yang diciptakan dan ditempatkan di bumi telah memiliki
peran masing-masing. Semuanya saling bergantung mengandalkan satu sama
lain. Tak hanya hewan yang butuh tumbuhan dan tumbuhan yang membutuhkan
hewan saja melainkan manusia pun keberlangsungan hidupnya bergantung
dengan hewan dan tumbuhan.
Apalagi sebagai satu-satunya makhluk
hidup yang diberi akal dan pikiran, manusia sudah sepatutnya turut
menjaga dan merawat makhluk hidup yang lain. Namun apa jadinya jika
sikap manusia berbalik yakni menyiksa makhluk hidup terutama hewan?
Beginilah kesadisan beberapa orang yang melakukan Penyiksaan Hewan Atas Nama Tradisi berikut ini.
1. Palio di Siena - Italia
Palio di Siena adalah salah satu perayaan
tradisi dari Italia yang diadakan sebagai bentuk penghormatan Bunda
Maria Diangkat Menuju Surga. Namun bentuk perayaan atau penghormatan ini
justru terkesan sedikit nyleneh dan menyiksa hewan terutama kuda,
satu-satunya hewan yang dijadikan media utama dalam Palio di Siena ini.
Kuda-kuda tersebut akan dipacu oleh joki yang sedang mabuk akibat minum
minuman beralkohol sangat banyak. Para joki tersebut pun memacu tanpa
adanya pelana sehingga sudah bisa dibayangkan kalau kuda-kuda tersebut
dipacu dengan berbagai cara kekerasan dan kebrutalan joki yang sedang
mabuk. Karena hal itulah para joki tersebut tidak terkesan sedang
menunggangi kuda namun menyiksa dan menganiaya hewan malang tersebut.
Sebagai akibatnya, beberapa kuda banyak yang akhirnya tewas dengan
berbagai macam luka dan darah karena disakiti joki itu sendiri.
Beruntung perayaan yang diadakan tiap tanggal 2 Juli dan 16 Agustus ini
sudah berhenti diadakan oleh pemerintah Italia karena dianggap menyiksa
hewan!
2. Festival Ais - Tiongkok
Di belahan bumi bagian Asia tepatnya di
negara Tiongkok ternyata juga memiliki tradisi aneh yang justru terlihat
menyiksa hewan khususnya ayam, bernama Festival Ais. Tradisi tersebut masuk dalam rangkaian
Festival Musim Salju yang diadakan secara turun temurun oleh masyarakat
Yanbian, Provinsi Jilin. Dalam festival tersebut terdapat perlombaan
panah dan betapa sadisnya yang dijadikan objek sasaran adalah ayam yang
masih hidup! Pemanah diwajibkan melepaskan busurnya ke arah ayam yang
sudah digantung secara terbalik di tembok es tebal. Skor terbesar
diperuntukkan bagi yang berhasil memanah tepat di kepala ayam dan ialah
yang keluar jadi pemenang. Meski banyak yang memprotes perihal tradisi
memanah ayam ini, namun masyarakat Yanbian tetap memegang prinsip bahwa
rangkaian acara ini adalah bentuk penghormatan mereka terhadap menjaga
kelestarian tradisi dan kebudayaan nenek moyang mereka yang cakap dalam
urusan memanah.
3. Ritual Kuil Gadhimai - Nepal
Hampir seluruh negara di dunia pasti
memiliki tradisi yang seringkali terlihat aneh atau nyleneh di mata
orang lain. Termasuk tradisi yang satu ini selain aneh dan nyleneh juga
dianggap sebagai penyiksaan massal hewan-hewan. Ritual Kuil Gadhimai
namanya, tradisi ini berasal dari masyarakat Hindu Nepal. Mereka percaya
bahwa mempersembahkan atau lebih tepatnya menyajikan berbagai macam
jenis hewan dalam jumlah banyak sebagai tumbal adalah bentuk ritual
ibadah untuk membawa keberuntungan dan kemakmuran dari Dewa Dewi
Gadhamai yang merasa puas. Hal yang menjadi sorotan dan disimpulkan
sebagai tindakan sadis adalah bahwa orang-orang tersebut akan membantai
habis-habisan burung, kerbau, tikus, ayam, babi, kambing dan lain
sebagainya di area tanah yang sangat luas. Banyak aktivis dan masyarakat
Hindu dari India yang mengecam ritual ini, mereka keberatan jika
penyiksaan hewan dikait-kaitkan dengan masalah kepercayaan. Mereka juga
menganggap tidak ada agama yang memaklumi pembantaian massal hewan-hewan
malang tersebut.
4. Festival Ukweshwama - Afrika Selatan
Suku Zulu adalah salah satu suku yang
hingga saat ini masih mendiami wilayah Afrika Selatan. Suku ini dikenal
masih sangat kental dengan tradisi seperti cara bersalaman hingga ritual
lainnya. Salah satunya yang unik namun mengundang kontroversi adalah
Festival Ukweshwama. Dalam festival ini terdapat tradisi yang didalamnya
mengandung unsur penyiksaan hewan. Ketika perayaan tersebut
dilaksanakan masyarakat Suku Zulu membentuk sebuah lingkaran yang di
tengah-tengahnya terdapat banteng hidup. Kemudian banteng tersebut akan
dianiaya secara sadis dan kejam atas nama bagian dari tradisi.
Penganiayaan yang dilakukan masyarakat Suku Zulu tersebut tak “hanya”
dipukul saja namun dicongkel matanya, lidah dipotong, kelamin dikebiri
dan lain sebagainya. Begitu sadisnya tradisi dalam Festival Ukweshwama
ini hingga mendapatkan perhatian dunia yang mengkritik secara tegas
penyelenggaran tradisi ini. Sayangnya, pemerintah Afrika Selatan tetap
tak mau menghentikan festival ini karena sudah menjadi bagian dari
tradisi Suku Zulu.
5. Goose Pulling - Eropa
Tradisi
selanjutnya ini mungkin bisa disebut sebagai tradisi paling sadis dalam
penyiksaan hewan di era modern saat ini. Tradisi bernama Goose Pulling
ini diadakan secara tahunan di negara-negara Eropa seperti Belgia,
Jerman, Inggris, Belanda dan bahkan juga di wilayah Amerika Utara.
Tradisi yang telah berlangsung sejak abad ke-17 ini begitu sadis dan
kejam karena melibatkan angsa sebagai medianya. Jika kita mengenal wahana ekstrim flying fox
yang membuat orang bergelantungan di atas ketinggian tertentu dengan
dilengkapi keamanan maka dalam tradisi Goose Pulling ini orang-orang
menggunakan leher angsa hidup sebagai tali untuk bergelantungan. Angsa
tersebut digantungkan secara terbalik di tali, dan kepalanya digunakan
seagai pegangan bagi orang-orang. Tak cukup disitu saja, kepala angsa
yang dijadikan sebagai tumpuan pegangan tersebut harus sampai putus dan
permainan baru dikatakan selesai. Tradisi kejam ini menuai kecaman
masyarakat terutama para pecinta hewan hingga pada tahun 2008 pemerintah
memutuskan untuk mengganti angsa hidup tersebut dengan angsa yang sudah
mati!
------------------------------------------------
Itulah beberapa hewan-hewan yang disiksa
atas nama tradisi. Sebagai sesama makhluk hidup sebaiknya kita tetap
menjalankan tradisi tanpa memakan atau menyakiti makhluk lain. Semoga kita semua bisa lebih bijak menyikapi perayaan tradisi yang melibatkan berbagai macam jenis hewan.
Baca Juga :