(Source - Image)
Kata orang sih ya, masa remaja adalah masa terindah yang pernah dialami oleh manusia. Ini sih ada betulnya tapi ga selamanya betul. Bisa menjadi indah atau tidak itu tergantung kita mengisi masa remaja kita dengan apa. Apakah dengan sibuk cinta-cintaan, hura-huraan, sibuk main game, atau diisi dengan kegiatan yang bermanfaat?
Seorang remaja memang berada di masa transisi, dimana rasa ingin tahu yang besar menjadi sesuatu yang niscaya dialami oleh orang-orang yang berada di fase ini. Di fase ini pulalah, banyak perubahan fisik baik secara anatomis ataupun secara fisiologis. Kematangan organ reproduksi serta fungsinya juga terjadi di fase ini. Masa-masa puber, lebih gampangnya kita sebut begitu.
Remaja ingin diakui, itu kata mereka. Remaja ingin didengar suaranya. Remaja ingin diberikan kebebasan, karena mereka sudah merasa cukup tahu dengan apa yang mereka perbuat. Remaja itu, tak mau diatur karena mereka pikir mereka sudah cukup dewasa.
Dan memang banyak pada akhirnya dari mereka banyak yang berprestasi. Juara nasional bahkan internasional. Namanya masuk koran karena sumbangsihnya kepada negara. Sukses di usia muda dan mempunyai masa depan yang cerah. Akan tetapi mereka-mereka yang sukses di usia remaja ini, hanya minoritas ditengah sorotan kepada dunia remaja lainnya.
Belum lama ini ada berita heboh, seorang remaja tewas dibacok setelah sebelumnya janjian tawuran di medsos (sumber). Sebelumnya juga viral, anak SMP mengeroyok seorang cleaning service di sekolah (sumber). Juga ada berita viral berita remaja lindas kuburan dengan sengaja (sumber). Kemudian juga ada berbagai berita yang mengabarkan berbagai kejadian hamil di luar nikah dan aborsi yang dilakukan remaja (sumber). Atau mungkin kita juga akan miris mendengar berita dimana dengan pongahnya seorang pelajar merokok di kelas, di depan gurunya saat beliau mengajar (sumber).
(Source - Image)
Belum lagi data yang dilansir oleh KPAI bahwa tawuran terjadi sebanyak 14% dan semakin meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (sumber). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2017 silam malah menunjukkan data yang lebih memprihatinkan, 2% remaja perempuan dan 8% remaja laki-laki pada rentang usia 15-24 tahun, telah melakukan seks pra nikah. Sebanyak 11% diantaranya mengaku mengalami kehamilan tidak diinginkan (sumber).
Remaja memang banyak yang berprestasi, tapi apabila dibandingkan dengan berita negatif terkait kenakalan remaja, itu hanyalah seperti buih di lautan.
Hal ini harus menjadi perhatian bersama karena di bahu merekalah nantinya negara ini akan ditopang. Bonus demografi yang akan kita dapatkan di 2030, itu mungkin bukan lagi masa-masa kita para orangtua. Mungkin itu akan menjadi masanya bagi mereka yang sekarang masih remaja. Bila kualitas remaja kita semakin memburuk, alih-alih mendapatkan bonus demografi, bisa-bisa kita mendapatkan bencana demografi. Bila kita gagal mendapatkan bonus demografi, maka visi Indonesia Emas 2045 tinggallah mimpi.
Untuk itu marilah kita sama-sama meletakkan perhatian kepada remaja dan mengetahui penyebabnya serta kita harus lebih mendalami permasalahan kenakalan remaja ini.
Seperti yang disinggung sebelumnya, masa remaja adalah masa pubertas dimana salah satu ciri yang paling kelihatan adalah sikap pemberontak yang tiba-tiba muncul. Secara ringkas kenapa muncul sikap pemberontak ini karena 2 hal :
1. Krisis identitas
2. Kontrol diri yang lemah
Seorang remaja akah mengalami krisis identitas karena dimasa inilah dia akan menghadapi kondisi dimana dia harus membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan tingkah laku yang tidak dapat diterima. Kontrol diri yang lemah akan terseret dalam prilaku yang kita sebut sebagai "nakal" (Dadan Sumara dkk, 2017)
Selain faktor internal tadi, faktor eksternal seperti hubungan dengan keluarga, pendidikan, pengaruh lingkungan juga berperan dalam kenakalan remaja.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa kenakalan remaja terjadi karena ada faktor dalam diri remaja itu sendiri yang kemudian lingkungan disekitarnya tidak mendukung untuk mengindetifikasi permasalahan itu.
Solusi Yang Kami Tawarkan
Remaja yang bimbang akan selalu mencari tempat yang nyaman baginya. Bila ia terus menerus mendapatkan penolakan dari orangtuanya atau lingkungan sekitarnya, maka ia akan mencari lingkungan yang mungkin bisa mengakuinya. Sayangnya seringkali ketika sudah berada dalam kondisi seperti ini, kondisi lingkungan (pertemanan ) yang buruk lah yang menerimanya.
BKKBN yang mejadi ujung tombak peningkatan kualitas SDM melalui perencanaan dan pembangunan keluarga, mempunyai wadah kelompok kegiatan yang bernama Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK - Remaja). Secara sederhana, PIK Remaja adalah wadah dari, oleh dan untuk remaja untuk menghasilkan remaja yang bisa menjadi role model bagi remaja lainnya melalui kegiatan dan pembimbingan secara rutin.
PIK Remaja dibentuk melalui jalur masyarakat atau melalui jalur pendidikan kemudian dibina oleh Penyuluh KB atau Petugas Lapangan KB yang nantinya akan menginformasikan Program Genre melalui Triad KRR yaitu Katakan Tidak Pada Seks Pranikah, Katakan Tidak Pada Menikah di Usia Dini dan Katakan Tidak Pada Napza. Selain itu juga para remaja yang berada di PIK Remaja ini akan diberikan life skill dan pengetahuan yang sesuai untuk kehidupan dewasa mereka kelak.
Kami sadar bahwa bilamana kita berteman dengan penjual parfum, maka sedikit banyak kita akan terpercik juga harumnya parfum. Sebaliknya, apabila kita berteman dengan seseorang yang suka main kotor-kotor, maka kelak kita juga akan ikut kotor.
Suatu lingkungan yang sesuai akan menjadi hal yang vital bagi kehidupan remaja yang penuh dengan krisis identitas dan jiwa pemberontak yang tinggi. Dalam PIK Remaja akan kita arahkan mereka dengan kegiatan positif sehingga tak ada waktu untuk melakukan kegiatan yang sia-sia. Waktu luang yang dimiliki akan dimanfaatkan untuk kegiatan positif.
Berikut kegiatan-kegiatan yang kami selenggarakan untuk memfasilitasi PIK Remaja yang ada di wilayah binaan kami :
(Pembinaan Oleh Penyuluh KB di Balai - Doc Pribadi)
(Menggunakan Genre Kit untuk Pola Permainan - Doc Pribadi)
(Diarahkan Sesuai Bakat, Seperti Paduan Suara Misalnya - Doc Pribadi)
(Berkesempatan Mengikuti Acara Seminar/Diskusi Terarah Dengan Berbagai Narasumber - Doc Pribadi)
(Ada Pula Pemilihan Duta Genre - Source)
(Berkumpul Bersama Pengurus PIK Remaja se Indonesia di Genre Educamp - Source)
Tentu masih banyak kegiatan lagi yang bisa dikerjakan.Tentu saja semua kegiatannya have fun dan bermanfaat agar gelora muda didalam diri remaja bisa tersalurkan dengan benar. Bila kalian ingin bergabung dengan PIK Remaja yang ada dilingkungan kalian, yuk datang ke Balai Penyuluhan KB yang ada di kecamatan agar bisa ditindaklanjuti oleh para penyuluh KB.
Bersama remaja, meraih Indonesia Emas!!!
Salam genre!
ReplyDeleteSaatnya yang Muda Berencana
ReplyDelete