Dalam sejarahnya, BKKBN telah mengalami berbagai banyak perubahan. Dari perubahan nama yang dulunya akronim dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, diikuti dengan berbagai perubahan lainnya. Per tahun 2020 sendiri, banyak perubahan juga yang terjadi dibawah kepemimpinan dr. Hasto Wardhoyo selaku Kepala BKKBN. Yang paling fundamental tentu saja perubahan logo.
Perubahan logo yang sekarang tentunya terlihat lebih trendi, modern dan dinamis, sebagai upaya dari BKKBN semakin mendekatkan diri dengan Generasi Milenial yang mempunyai proporsi terbesar dalam piramida kependudukan.
Selain itu, jargon BKKBN pun dibuat baru agar bisa lebih diterima oleh masyarakat. Bila menilik ke belakang, maka ada beberapa kali BKKBN mengubah jargonnya, yaitu :
- Dua Anak Lebih Baik
- Dua Anak Cukup
- Dua Anak Cukup, Bahagia Sejahtera
- Bila Terencana, Semua Jadi Lebih Mudah
dan yang terbaru :
- Berencana Itu Keren, Dua Anak Lebih Sehat
Dengan perubahan ini, maka petugas lini lapangan (Penyuluh KB dan PLKB) serta kader IMP (Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan) memulai strategi baru untuk melakukan KIE ke masyarakat dengan berbagai media, seperti pada X Banner dibawah ini :
X Banner ini dengan mengutamakan isi pesan jumlah 2 anak yang lebih sehat dengan jarak antar anak yang terjaga dengan menggunakan Alat dan Obat Kontrasepsi (alokon). Adapun Alokon yang ditampilkan dalam media ini adalah Implan dan IUD yang merupakan metode kontrasepsi jangka panjang sehingga dirasa lebih cocok menjaga jarak kehamilan di masa pandemi Covid-19 karena tidak perlu sang akseptor berulang kali ke faskes seperti halnya apabila dia menggunakan Pil atau Suntik KB.
Akhir kata, seperti kata pepatah bijak "Bila ada yang abadi di dunia ini, maka itu adalah perubahan"
BKKBN pun berubah, mengikuti perkembangan zaman, menyesuaikan eksestensi milenial agar kehadirannya semakin diterima
0 comments:
Post a Comment