Segala puji bagi
Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan
keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad,
penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik,
kepada para sahabat piluhan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh
ihsan hingga hari kiamat.
Sahabat....
Semenjak kecil kita telah diajarkan bagaimana cara menulis. Awalnya kita
diajarkan bagaimana cara menulis kata "Mama" atau "Papa" atau bagaimana
cara kita menuliskan nama kita nama sendiri, tentu dengan tulisan yang masih
amburadul pada saat itu. Lanjut ketika kita sekolah, kita pun tetap
diminta untuk menulis tentang pelajaran apa yang kita terima saat itu.
Berapa ribu atau juta kata yang telah kita tuliskan dari waktu itu
sampai sekarang? Entahlah...
Tapi pernahkah
kita pikirkan secara mendalam, mengapa kita harus menulis? Mengapa
ketika sekolah, ketika guru kita memberikan suatu pembelajaran kepada
kita, tak kita hapal saja tanpa kita harus menulisnya?
Jawabannya mudah,
kita semua mungkin bisa menebaknya tapi mari kita dengarkan kata-kata
mutiara dari mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i,
Imam Syafi'i...
Beliau pernah
berkata : "Ilmu bagaikan hewan buruan"
Ya beliau mengibaratkan ilmu sebagai hewan buruan yang mana sudah
menjadi tabiat dari seekor buruan maka dia tidak akan pernah diam, akan
selalu mencoba kabur dan lari meninggalkan sang pemburu. Tak salah
memang beliau mengibaratkan ilmu dengan hewan buruan, tak kita jaga
barang sedetik, hilanglah hewan buruan itu. Oleh karenanya, agar sang
buruan tak lari dari kita maka beliau berpesan : "Ikatlah buruan kamu
dengan tali yang kuat, yakni menulisnya"
Pesan senada
pernah pula disampaikan oleh Sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib ra yang
bergelar Babul-ilmi : "Ikatlah ilmu dengan kitab (yaitu, dengan
menulisnya)"
Sahabat, menulis
bukanlah tanda kelemahan dalam belajar, menulis bukan pula tanda
kesombongan ketika mempublikasikannya. Tapi menulis adalah tanda bahwa
kita telah benar-benar belajar akan sesuatu yang baik dan karena kita
tidak rela ilmu tersebut hilang dalam kapasitas otak kita yang terbatas,
maka kita "abadikan" dalam bentuk tulisan.
Berangkat dari
hal itu, aku pun menyadari, selama hidup ini begitu banyak pelajaran hidup
yang telah dapatkan tapi banyak pula yang dilupakan. Tak ada "tali
kekang" terhadap ilmu yang telah diterima menunjukkan begitu
sedikitnya rasa hormatku terhadap ilmu, pelajaran atau pula
pengalaman hidup yang telah Tuhan berikan kepada hamba-Nya. Maka agar
tak lagi hilang "hewan buruan" tersebut, dengan niat belajar, dibuatlah
blog ini sebagai "pengikat" ilmu dan juga sebagai media berbagi.
Memang sebagai
penulis amatiran akan banyak sahabat-sahabat temukan dalam blog ini
tulisan-tulisan yang mungkin pernah sahabat-sahabat temukan di buku-buku
atau blog-blog lainnya. Namun saya teringat akan James Albert
Michener,seorang penulis yang meraih Pulitzer Prize, pernah berujar :
"aku bukanlah penulis yang paling baik, tapi aku penulis ulang yang
sangat baik".
Tentu aku menjamin, bila ada tulisan yang ku copas atau dijadikan referensi akan kucantumkan sumbernya
.
Sekali lagi saya
sampaikan ini adalah media agar ilmu yang kita dapatkan tak lagi hilang
dan moga-moga menjadi pintu gerbang bagi sahabat-sahabat agar
mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat dari tulisan sederhana yang kubagi ini.
Wassalam...
Sunday, June 21, 2015
Mukaddimah
10:03 AM
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment