Friday, June 24, 2016

Tentang Ka'bah - Tahapan Pembangunan Sang Rumah Tua



Ka'bah adalah bangunan suci kaum Muslim yang terletak di kota Mekkah, Arab Saudi. Letaknya persis di dalam Masjidil Haram. Bangunan ini berbentuk kubus dan ditetapkan sebagai arah kiblat bagi Muslim ketika sholat. Selain itu, bangunan ini merupakan bangunan yang wajib diziarahi pada musim haji dan umrah. Ka'bah juga dikenal dengan nama Baitullah (rumah Allah) atau Baitul Atiq (rumah tua).

Bagaimana sejarah awal mula hingga masa modern dari sang rumah tua ini?

Sahabat... tahukah kalian, Ka'bah yang kita lihat sekarang ini tidak lah sama dengan Ka'bah ketika pertama kali ia dibangun. Ada beberapa tahapan yang menyebutkan pembangunan Ka'bah hingga menjadi bangunan suci seperti yang kita kenal sekarang. Tahapan tersebut adalah :

1. Dibangun Pertama Kali oleh Malaikat

Sekitar 2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan ke bumi, Ka'bah telah dibangun sebagai tempat thawaf para malaikat. Ini berdasarkan dari Imam ibnu Adh Dhiya bahwa telah diriwayatkan dari Ali bin al Husein ketika beliau ditanya tentang asal mulai thawaf mengelilingi Baitullah.

2. Dibangun Kembali oleh Nabi Adam As beserta Para Malaikat

Ka'bah dibangun kembali oleh Nabi Adam dengan bantuan para malaikat. Ini berdasarkan dari Abdullah bin Umar yang meriwayatkan, bahwa ketika menurunkan Adam ke bumi, Allah berfirman "Sungguh Aku menurunkanmu bersama dengan sebuah rumah yang disekelilingnya digunakan untuk thawad sebagaimana 'arasy-Ku, di sekitarnya dijadikan tampat sholat sebagaimana halnya 'arasy-Ku"

3. Dilanjutkan oleh Nabi Syts As

Ibnu Atsir menyebutkan bahwa Nabi Syts senantiasa melakukan haji hingga ajal menjemputnya dan beliaupun melaksanakan wasiat ayahnya untuk melanjutkan pembangunan Ka'bah dengan batu dan tanah.

4. Hancur Diterjang Banjir di zaman Nabi Nuh As

Setelah selesai dibangun oleh Nabi Syts, bangunan Ka'bah bertahan hingga zaman Nabi Nuh. Akan tetapi pada zaman tersebut, Ka'bah runtuh oleh bencana banjir mahadahsyat yang menerjangnya.

5. Zaman Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As

Ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Hajar di suatu lembah yang gersang, reruntuhan Ka'bah ternyata ada disana. Akan tetapi bangunan tersisa tinggallah pondasi yang sebelumnya tertutup pasir tebal. Kemudian ketika Nabi Ibrahim kembali kesana, atas perintah Allah SWT, ia beserta Ismail membangun kembali sang rumah tua. Pondasi yang bertahan lebih dari 5000 tahun sebelumnya tertutup oleh pasir tersebut kemudian terlihat setelah Al Khajuj (angin) menyapu daerah berpasir itu.



Cikal bakal bangunan Ka'bah modern sudah terlihat di zaman ini. Saat pembangunan ini pulalah Hajar Aswad ditemukan dan diletakkan di Ka'bah.

6. Kerusakan dan Pembangunan Kembali

Setelah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, bangunan Ka'bah beberapa kali mengalami kerusakan sehingga perlu dibangun kembali.
Pertama adalah pembangunan kembali pada masa Suku Amaliqah. Pembangunan ini lebih kepada perbaikan akibat kerusakan yang disebabkan oleh waktu.
Kedua adalah pembangunan oleh Suku Jurhum. Imam Mawardi menerangkan setelah masa Suku Amaliqah, Ka'bah rusak akibat banjir besar yang menerjangnya. Suku Jurhum lah yang kemudian memperbaikinya sekaligus menambah bangunan di luar Ka'bah sebagai penahan seandainya banjir di masa depan menerjang kembali.

7. Masa Suku Quraisy

Setelah Suku Jurhum, perawatan dan tanggung jawab Ka'bah kemudian diambil alih oleh Suku Quraisy. Lima tahun sebelum periode kenabian Muhammad SAW, Mekkah kembali dilanda banjir besar dan kembali lagi bangunan Ka'bah rusak berat. Kewajiban membangun Ka'bah pun dibagi kepada 4 Suku Quraisy yang ada disana dan Nabi Muhammad SAW pun termasuk didalamnya.



Hasilnya banyak perubahan yang terjadi pada Ka'bah, diantaranya bangunan pintu yang ditinggikan, membuat saluran air, dibangunnya atap Ka'bah serta ketinggian bangunan Ka'bah yang ditambah dari awalnya 4,5 m menjadi 8 m.

8. Masa Abdullah bin Zubair

Pada masa sebelumnya, perbaikan Ka'bah tidak selesai diakibatkan dana yang tidak mencukupi. Perbaikan Ka'bah pun tidak pernah terwujud sampai Rasulullah SAW wafat, padahal keinginan Nabi SAW untuk memperbaikinya begitu tinggi. Adalah Gubernur Mekkah pada tahun 65 H, Abdullah bin Zubair, yang kemudian mewujudkan keinginan Nabi SAW tersebut. Perbaikan ini juga untuk membangun kembali Ka'bah yang rusak parah akibat serangan lontaran batu oleh Yazid bin Muawiyah. Perbaikan kali ini juga menambah tinggi Ka'bah menjadi 15 m. Dan Ka'bah di masa beliau lah Ka'bah menjadi begitu megah dan sesuai dengan apa yang pernah disifatkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diberitakan oleh Aisyah Ra.

9. Masa Abdul Malik bin Marwan

Ada kesalahpahaman terjadi dalam benak Khalifah Abdul Malik bin Marwan atas apa yang Abdullah bin Zubair perbuat terhadap Ka'bah. Saat itu Abdul Malik bin Marwan mengira perbaikan yang dilakukan oleh Abdullah bin Zubair adalah hasil buah pemikiran dia sendiri sehingga Ka'bah diruntuhkan bagian utaranya oleh Abdul Malik bin Marwan.
Kemudian setelah mengetahui hadits dari Aisyah Ra dimana keinginan Nabi SAW ternyata sesuai dengan apa yang telah dibangun oleh Abdullah bin Zubair, maka sang Khalifah pun menyesali perbuatannya. Akan tetapi ia mengurungkan niatnya untuk mengembalikan bentuk bangunan Ka'bah seperti sedia kala setelah berdiskusi dengan Imam Malik. Hal ini dimaksudkan oleh Imam Malik agar kemuliaan Ka'bah tidak lenyap dan mencegah di masa mendatang para penguasa Muslim tidak berlomba-lomba meruntuhkan dan membangun kembali Ka'bah sesuai dengan apa yang ada dalam pemikiran mereka.

10. Masa Kekhilafahan Turki Utsmani

Pada tahun 1039 H di masa Sultan Murad IV Al Utsmani, Mekkah dilanda hujan lebat. Hujan pun tak berhenti-henti sehingga banjir bandang pun sekali lagi melanda Mekkah dan meruntuhkan dinding dan atap bangunan Ka'bah. Sang Khilafah pun mengintruksikan perenovasian total Ka'bah. Dan setelah selesai, bentuk dan ukuran Ka'bah sebagaimana bentuknya yang kita kenal sekarang.

11. Masa Modern

Semasa Raja Fahd bin Abdul Aziz, Ka'bah direnovasi total pada tahun 1996 M atau bertapatan dengan tahun 1417 H. Renovasi meliputi penguatan pondasi, menganti atap, membuat saluran air dan menganti semua komponen menjadi komponen modern terkecuali batu Ka'bah.



Demikain Tahapan Pembangunan Sang Rumah, Ka'bah. Ternyata sejarah pembangunannya setua bahkan lebih tua dari sejarah manusia itu sendiri.
Semoga kita bisa mengambil manfaatnya dari kisah sejarah ini dan semoga tiap-tiap dari kita bisa melihat secara langsung pesona keindahan Baitullah ini kelak.
Aamiin.

------------------------------------------------

Sumber : 1 2 3 4

0 comments:

Post a Comment