Tuesday, September 22, 2015

SahabatAmrullah Mengucapkan - Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H


فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ 
 
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. As Saffat : 102)
 
Kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya dalam ayat suci tersebut merupakan kisah tentang ketaatan, pengorbanan dan keikhlasan seorang hamba kepada Dzat Yang Mahakuasa. Kisah yang menjadi awal mula peringatan hari raya yang kita sebut dengan Idul Adha dimana didalamnya terdapat ibadah qurban.
 
Arti kata qurban sendiri terdapat dua makna. Pertama, arti qurban adalah dekat yang diambil dari bahasa Arab Qarib. Pandangan umum mengatakan bahwa qurban adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Yang kedua, arti qurban adalah udhhiyah atau bisa dikatakan dhahiyyah yang artinya adalah hewan sembelihan.  
 
Maka dari itu mari kita belajar dari Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan anaknya demi ketaatan kepada-Nya.
Dan jadilah seperti Nabi Ismail yang ikhlas menerima kehendak Allah SWT...
Hari yang suci ini, hari raya Idul Adha... adalah tentang pengorbanan dan keikhlasan...

SahabatAmrullah tak lupa mengucapkan selamat Idul Adha 1436 H.
Semoga setiap amal kita diterima pada hari suci ini.
Semoga setiap helai bulu dan darah yang keluar dari hewan qurban kita membawa kita semakin dekat dengan-Nya.
Mari berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Taqabbalallu minna wa minka...

Monday, September 14, 2015

The Most Inspirational & Powerful Photographs



Foto bisa mengambarkan apa yang bisa terlihat dibandingkan kata...
Foto bisa menyimpan kenangan lebih lama daripada apa yang ingatan punya...

Ketika bencana melanda, kadang kala yang pertama diselamatkan adalah foto kenangan keluarga. Karena harta bisa dicari tapi cerita dalam sebuah foto tidak bisa diganti ataupun diulang...

Berikut adalah foto-foto paling inspirasional dan kuat yang pernah diabadikan oleh lensa kamera. Cerita dibalik foto-foto ini semoga bisa menginspirasi kita, bahwa cinta dan rasa kemanusiaan adalah sesuatu yang dasarnya telah ada pada tiap-tiap insan manusia.


1. Everlasting Love


Cinta sehidup semati. Walau pada akhirnya kematian harus memisahkan tapi tidak dengan kenangan mereka. Foto ini memperlihatkan kenangan yang tak terlupakan di saat 2 kekasih ini masih bersama.

2. Ahmad and Fatimah


 
Kekurangan seseorang bukanlah alasan untuk tidak mencintai pasangan dengan setulus hati. Menjadi pasangan suami-istri bukan tentang kesempurnaan tapi tentang bagaimana kita saling melengkapi, seperti apa yang ditunjukkan oleh Ahmad dan Fatimah dalam foto ini.

3. Homeless Man and His Bestfriend


Seorang tunawisma harus menghadapi musim dingin yang menusuk hanya bersama dengan sahabat satu-satunya yang ia punyai. Berpelukan, berbagi kehangatan.

4. A Loyal Dog


Seekor anjing bernama Leao tak beranjak dari samping makam pemiliknya, dimana sang pemilik anjing ini meninggal akibat bencana longsor yang terjadi di Rio de Janeiro. Leao diam seakan-akan turut berduka cita atas kepergian pemiliknya selama 2 hari berturut-turut.

5. The Last Kiss


Mario Eijs yang telah 25 tahun bekerja di Blijdorp Zoo, Belanda, tengah sekarat setelah menderita tumor otak. Sebagai permintaan terakhirnya, ia ingin mengunjungi kebun binatang tempat ia bekerja. Ajaibnya seekor jerapah mendekati dan menciumnya seakan tahu orang yang telah bekerja melayani mereka sebentar lagi akan meninggal dunia. 

6. My Mom My Hero


Scarlett harus berjuang melawan kobaran api kebakaran untuk menyelamatkan 5 ekor anaknya. Satu persatu dia angkut anaknya melewati api. Rasa sakit dan luka tak bisa dihindari tapi luka yang dia alami sebanding dengan selamatnya 5 ekor anaknya tanpa terluka sedikitpun.

7. Monk And Tiger


Bila sahabat kelak berkesampatan untuk berlibur ke Thailand, maka sempatkanlah waktu untuk mengunjungi Tiger Temple di Kanchanburi. Disana kalian menemukan "persahabatan" antara 2 spesies dimana seorang biksu dengan tenangnya berbagi makanan dengan seekor harimau.  

8. Flower Generation


Flower Generation yang pertama kali lahir di era Vietnam ini bukan saja "mekar" di Amerika Serikat, akan tetapi juga menyebar ke seluruh belahan dunia dan melintasi zaman. Generasi ini adalah generasi yang menentang kemapanan dan perang. Ciri khas mereka adalah memberikan seuntai bunga kepada tentara/polisi yang berjaga dihadapan mereka ketika mereka berdemo.

9. I Miss You, Mom


Kewajiban seseorang dalam bertugas memang mau tak mau harus dipenuhi. Begitu pula dengan Terri Gurrola yang harus bertugas di Irak. Sekitar 7 bulan kemudian, masa tugasnya berakhir dan kerinduan yang tak terbendung terluap ketika bertemu kembali dengan anaknya yang tercinta.

10. Father and His Dying Daughter


Seorang ayah mencoba menyelamatkan jiwa anak perempuannya akibat perang yang tidak berkesudahan di Suriah. Ledakan bom, suara tembakan dan suara tangisan menjadi hal yang "biasa" terdengar di negara tersebut.

11. Tank Man


Foto ikonik seseorang yang menghadang laju tank sendirian sangat terkenal didunia sehingga pria tersebut dijuluki Tank Man. Pria ini adalah pendemo yang menentang pemerintahan China dan ikut serta dalam demo di Tiananmen Square pada tahun 1989. Tak ada yang tahu profil orang tersebut tapi kenekatannya menghadang laju tank diakui dunia sebagai pendemo yang berani dan revolusioner.
 
12. Look at There, Swettie


Nick Struck, seorang petugas polisi di Brighton berpatroli seperti hari-hari ia biasanya. Sampai kemudian dia dia menemukan mobil terbalik dipinggir jalan akibat kecelakaan. Segera ia pun mendatangi mobil. Didalam mobil naas tersebut, ada seorang gadis kecil menangis dan disampingnya terdapat sang ayah yang telah tewas. Nick pun segera menyelamatkan gadis tersebut. Nick bawa gadis itu menjauh, menghiburnya, bernyanyi untuknya, dan mengalihkan perhatian anak kecil tersebut agar tak melihat jasad ayahnya yang dievakuasi oleh petugas medis.

13. After a Hard Struggle


Dr. Religa terduduk kelelahan disebelah pasiennya setelah 23 jam lamanya melakukan operasi transplantasi jantung. Begitu pula dengan asistennya yang tertidur kecapekan di sudut ruangan. Rasa lelah yang terbayar karena operasinya berjalan sukses.

14. Child Survivor


Kiki tersenyum bahagia setelah tim SAR berhasil mengeluarkannya dari reruntuhan akibat gempa bumi yang melanda negaranya, Haiti. Kiki bersama ibunya terjebak dalam reruntuhan selama 8 hari dan bisa keluar selamat bersama-sama ibunya.

15. Brother's Grave


Lesleigh Coyer menangis tersungkur didepan kuburan saudaranya, Ryan Coyer, yang bertugas dalam Pasukan AS di Irak dan Afganistan. Ryan meninggal setelah luka komplikasi yang ia terima selama bertugas di Afganistan. 

16. Violin Boy, Crying Boy

Diego Frazao Torquato, bocah asal Brazil yang baru berumur 12 tahun ini memainkan violin dalam pemakaman gurunya. Sang guru adalah orang yang telah menolongnya keluar dari kemiskinan dan kekerasan melalui musik.

18. Thanks for Your Sincerity

Seorang anak umur 8 tahun meninggal dunia akibat cedera otak yang ia derita. Tapi sebelum dia meninggal, dia berpesan untuk mendonorkan semua organ yang bisa digunakan untuk menolang lain. Empat orang paramedis termasuk dokter yang menanganinya, membungkukkan badan dan berterimakasih atas apa yang menjadi pilihan anak tersebut. Donor organ dari anak tersebut paling tidak telah menolong 4 jiwa lainnya.

19. The Baby Who Survived

Gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun 2011 silam membawa kerusakan hebat dan menewaskan banyak korban jiwa. Tapi dibalik bencana tersebut ada kisah keajaiban yang terjadi dimana seorang petugas menemukan bayi yang selamat dibalik reruntuhan kota Ishinomaki.

20. When a Man Cries

Perang antara Rusia-Georgia yang terjadi pada 9 Agustus 2008 meluluhlantakkan sebagian wilayah Gori, Georgia. Banyak korban jiwa yang berjatuhan. Banyak dari korban tersebut adalah orangtua, anak, saudara ataupun sahabat yang membuat lelaki terjantan sekalipun menangis memeluk jasadnya.

Bonus :


Berpisahnya Korea Utara dengan Korea Selatan juga membuat perpisahan antar keluarga. Satu keluarga di Korea Utara dan sisa anggota keluarga ada yang berada di Korea Selatan. Akan tetapi pada 31 Oktober 2010, kedua pihak negara tersebut setuju untuk memperbolehkan kedua keluarga yang terpisah akibat konflik politik Korea agar dapat bereuni kembali.

Kakek difoto diatas menangisi kepergian dari saudaranya setelah reuni singkat yang mereka jalani. Setelah bertahun-tahun mereka berpisah, akhirnya mereka bisa bertemu kembali. Saudara sang kakek yang berada di bis melambaikan tangan tanda perpisahan. Entah kapan mereka akan bertemu lagi. Mungkin setelah konflik antara Korea Utara dan Selatan selesai, maka banyak keluarga yang bisa reuni kembali.


-----------------------------------------------------------------------------
Baca Juga : Kumpulan Foto Paling Dramatis Dalam Tragedi Perang

Sumber 1

Sumber 2

Sumber 3

Monday, September 7, 2015

Sleep Tidy, Aylan


Beberapa waktu yang lalu, warga dunia kembali geger setelah foto seorang anak meninggal di pesisir Semenanjung Bodrum, Turki, beredar luas di media dan internet. Aylan Kurdi, adalah nama dari anak tersebut. Bocah berumur tak kurang dari 3 tahun tersebut menambah daftar anak-anak yang menjadi korban kekejaman perang. Anak kecil asal Suriah ini harus meninggalkan dunia walau sebenarnya dalam usianya tersebut, dia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi ditengah kacaunya dunia saat ini.

Awalnya Aylan bersama kedua orang tua dan saudara laki-lakinya, Galip, berencana berangkat ke Yunani guna menghindari konflik peperangan yang tengah berkecamuk di daerah asalnya. Sebelum mereka menuju ke Yunani, mereka terlebih dahulu ke Turki sebelum akhirnya menuju ke Yunani dengan menggunakan kapal laut. Aylan Kurdi yang lahir ketika perang di Suriah pecah pun tak lupa mereka bawa.


Aylan (kiri) berfoto bersama dengan saudaranya (cnn.com)

Diperjalanan menuju Yunani tersebut, kapal yang mereka tumpangi dihantam oleh gelombang hebat. Sang kapten kapal selaku orang yang harusnya paling paham terhadap permasalahan di laut malah panik dan terjun ke laut menyelamatkan dirinya sendiri, meninggalkan puluhan orang di kapal sendirian. Abdullah, ayah dari Aylan, mencoba mengambil alih kemudi kapal. Sayang, gelombang yang menerjang terlalu ganas sehingga kapal yang mereka tumpangi terbalik.

Abdullah dan istrinya berhasil selamat, akan tetapi Aylan dan saudaranya lepas dari genggaman tangan mereka. Dalam suasana yang mencekam tersebut, semua orang menjerit. Tak terkecuali ibu Aylan, dia berteriak sekeras-kerasnya, mencoba mencari suara kecil sang anak yang hilang ditengah gelapnya malam. Tapi kedua bersaudara tersebut tak diketemukan, sampai pada akhirnya, pada tanggal 2 September, Aylan ditemukan dipinggir pantai......... dalam keadaan tak bernyawa.


Sumber : msnbc.com

Foto ini pertama kali dipublikasikan oleh media Turki. Siapapun yang melihat foto ini pastilah terhenyak, sebagian mengutuk atas perang yang menyebabkan tragedi ini, dan tak sedikit yang menitikkan air matanya. Netizen yang turut berduka cita atas kejadian yang menimpa Aylan ini mempopulerkan tagar #KiyiyaVuranInsanlik dan menjadi trending topic di Twitter.

Sleep Well, Aylan...
Sleep Tidy...

We love you...
Allah loves you...


-------------------------------------------------

Sumber : 1 2 3   

Baca Juga : Kumpulan Foto Perang Paling Dramatis 

Thursday, September 3, 2015

Kisah Istri Yang Resign Bekerja


Apakah seorang istri boleh bekerja?

Ya mungkin inilah pertanyaan yang umum ditanyakan oleh kaum hawa, apalagi bagi yang baru/akan menikah dan sebelumnya sudah pernah bekerja. Dalam Islam, memang sudah menjadi kewajiban suami lah yang bertugas untuk menafkahi keluarga, akan tetapi tidak ada pula larangan bagi istri untuk bekerja.

Dibolehkan bekerja bagi seorang istri bilamana sang suami mengizinkannya serta tidak mengganggu tugas utamanya sebagai istri. Dan apakah tugas utama seorang istri dalam bahtera rumah tangga?
Apakah untuk bersih-bersih rumah? Memasak? Berdiam diri dalam rumah?

Tidak, tugas utama seorang istri adalah taat kepada suami.
Ketika suami sibuk bekerja maka sebagai istri yang taat, hendaklah ia menjaga dan membersihkan rumah yang mereka tinggali.
Ketika suami tidak bisa memasak, maka menjadi kewajiban istri yang taat untuk memasak bagi keluarga.

Begitulah, sebagai pasangan suami-istri yang diajarkan dalam Islam.

Akan sayangnya, dewasa ini banyak yang melewatkan hal ini. Banyak para istri yang terlalu sibuk bekerja sehingga melupakan tugasnya yang sebenarnya. Keluarga menjadi berantakan. Padahal sebagai seorang Muslim yang baik, kita haruslah mendahulukan perkara yang wajib (ketaatan seorang istri) daripada yang mubah (istri bekerja).


Berikut ini ku bagikan sebuah kisah tentang seorang istri yang luar biasa, yang begitu mencintai suaminya sehingga ketaatannya tak perlu diragukan lagi. Kisah ini ku copy-kan dari web walimah.info. Semoga kita bisa memetik pelajaran yang berharga dari sebuah kisah yang sederhana ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------


Sore itu sembari menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar. Kulihat seseorang yang berpakaian rapi, berjilbab dan tertutup sedang duduk disamping masjid. Kelihatannya ia sedang menunggu seseorang juga. Aku mencoba menegurnya dan duduk disampingnya, mengucapkan salam, sembari berkenalan.

Dan akhirnya pembicaraan sampai pula pada pertanyaan itu. “Anti (panggilan kepada perempuan dalam bahasa Arab) sudah menikah?”.
“Belum ”, jawabku datar.
Kemudian wanita berjubah panjang itu bertanya lagi “Kenapa?”
Pertanyaan yang hanya bisa ku jawab dengan senyuman. Ingin kujawab karena masih hendak melanjutkan pendidikan, tapi rasanya itu bukan alasan.
“Mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya.
“Menunggu suami" jawabnya pendek.
Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir.

Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “Mbak kerja di mana?”
Entah keyakinan apa yang membuatku demikian yakin jika mbak ini memang seorang wanita pekerja, padahal setahu ku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.
“Kenapa?” tanyaku lagi.

Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah PINTU AWAL kita wanita karir yang bisa membuat kita lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.

Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.

Saudariku, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah hanya ingin didatangi oleh laki-laki yang baik-baik dan sholeh saja.

“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7 juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari dan es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Kamu tahu kenapa ?

Waktu itu jam 7 malam, suami saya saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Setibanya dirumah, mungkin hanya istirahat yang terlintas dibenak kami wanita karir. Ya, Saya akui saya sungguh capek sekali ukhti. Dan kebetulan saat itu suami juga bilang jika dia masuk angin dan kepalanya pusing.

Celakanya rasa pusing itu juga menyerang saya. Berbeda dengan saya, suami saya hanya minta diambilkan air putih untuk minum, tapi saya malah berkata, “Abi, pusing nih, ambil sendirilah!!”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah
bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya (kami memang berkomitmen untuk tidak memiliki khodimah)?
Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci.

Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini?
Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.

Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya. Masya Allah, abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air putih saja saya membantahnya.
Air mata ini menetes, air mata karena telah melupakan hak-hak suami saya.”
Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.

“Kamu tahu berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700 rb/bulan. Sepersepuluh dari gaji saya sebulan.
Malam itu saya benar-benar merasa sangat durhaka pada suami saya.
Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya dengan ikhlas dari lubuk hatinya.

Setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata “Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho”, begitulah katanya.

Saat itu saya baru merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong dan durhaka pada nafkah yang diberikan suami saya, dan saya yakin hampir tidak ada wanita karir yang selamat dari fitnah ini”

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu sering begitu susah jika tanpa harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya”

Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara. “Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua, dan saudara- saudara saya justru tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Sesuai dugaan saya, mereka malah membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan yang lain.”

Aku masih terdiam, bisu mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.
“Kak, bukankah kita harus memikirkan masa depan ? Kita kerja juga kan untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini mahal. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah.

Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. 

Ceritanya kembali mengalir, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.
“Anti tau, saya hanya bisa menangis saat itu. Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, Demi Allah bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya sudah DIPANDANG RENDAH olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia ?

Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan ?
Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan ?

Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya.
Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Saya berharap dengan begitu saya tak lagi membantah perintah suami saya. Mudah-mudahan saya juga ridho atas besarnya nafkah itu.
Saya bangga dengan pekerjaan suami saya ukhty, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan seperti itu.

Disaat kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tetapi suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.
Suatu saat jika anti mendapatkan suami seperti suami saya, anti tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anti pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku.

Dan dia mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkanku. Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, wanita itu meninggalkanku.
Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

Ya Allah…. Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling berkesan dalam hidupku.

Pelajaran yang membuatku menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..

Subhanallah... Walhamdulillah... Wa Laa ilaaha illallah… Allahu Akbar

-----------------------------------------------------------------

Tuesday, September 1, 2015

Organisasi Akatsuki Afkar - Akatsuki Yang Telah Tobat

Bila sahabat menggemari manga Naruto, pasti mengenal yang namanya Akatsuki. Yups, Akatsuki yang berarti fajar ini merupakan organisasi kriminal yang menentang pemerintahan di dunia Naruto. Tujuan mereka sebenarnya mulia, ingin menciptakan perdamaian absolut didunia. Sayangnya tujuan mulia itu mereka raih dengan cara yang salah. Mereka berencana membuat "senjata" maha dahsyat yang membuat setiap orang takut, bila ketakutan sudah menyergap, maka manusia mudah diatur dan dari sanalah "perdamaian" akan muncul.
Untuk lebih tau keseluruhannya, kalian bisa membacanya disini.

Nah dalam cerita, organisasi ini pun akhirnya dikalahkan oleh si tokoh utama Naruto yang dibantu oleh teman-temannya. Dan dengan tamatnya serial Naruto, apakah kisah tentang villain organization ini tamat pula?

Jawabannya tidak!!!
Walaupun dalam manga anggota-anggotanya sudah tewas semua, ternyata Akatsuki tetap ada. Mereka berienkarnasi dan membentuk organisasi baru dengan nama Akatsuki Afkar. Yang luar biasanya mereka sekarang telah tobat dan mereka sekarang bermukim di Indonesia!!!

Tidak percaya?
Silahkan sahabat melihat foto-foto dibawah ini... 


New Generation of Akatsuki


Tak lagi mengacaukan negara, sekarang mereka membantu sesama

Pein, Itachi, Tobi, Kisame dan yang lainnya telah bereinkarnasi dan menjadi baik. Mereka tobat. Mereka sekarang giat melakukan bakti sosial, memberikan bantuan kepada pondok pesantren (barokah sekali), ikut berpartisipasi dalam aksi demo damai buruh, bahkan ikut serta dalam membantu pembangunan rumah sakit NU.

Wow!!!
Inilah Organisasi Akatsuki Afkar...


Mengenal Lebih Lanjut Tentang Mereka...

Jangan salah sangka dulu. Ini bukan guyonan, mereka tidak sedang dalam pawai karnaval dan mereka bukan cosplayer. Mereka sebenarnya merupakan salah satu pasukan keamanan dari salah organisasi agama Islam terbesar, NU. Yups mereka adalah bagian dari banser.

Entah apa yang ada dipikiran mereka ketika menetapkan Akatsuki sebagai tema yang selalu mereka pakai. Lengkap dengan jubah hitam panjang bermotif awan merah serta dengan topi jerami, mereka terlihat betul seperti gambaran Akatsuki asli di Naruto. Dengan pakaian unik ini mereka dengan mudah menjadi pusat perhatian ditengan banyak orang.


Ikut serta dalam demo damai pada saat Hari Buruh Nasional, nyentrik ditengah keramaian

Kemungkinan para anggota Organisasi Akatsuki Afkar ini berdomisili di daerah Lumajang. Entahlah, saat ini masih sedikit info yang beredar di web dan aku pun kesulitan untuk menghubungi mereka secara langsung (lah lagian siapa juga aku --'). Alasan mereka pun untuk memakai nama dan tema Akatsuki juga tak tahu, tentu saja selain untuk tampil beda dan menjadi pusat perhatian. Saat ini hanya visi misi mereka yang sudah umum diketahui para netizen.


Abaikan sosok yang berada di paling kiri :v

Sungguh mulia kan visi misi mereka? Ya asalkan tujuannya baik, tak masalah apa tema dan pakaian yang mereka gunakan. Toh selama ini tampaknya mereka disukai masyarakat, disukai pula oleh anak-anak. Semoga mereka selalu istiqomah dalam menjalankan visi misi mereka. Jadilah organisasi yang terus menerus berbakti kepada nusa bangsa :D

Tampilan preman, tapi tetep dekat dengan anak-anak

Cinta tanah air, bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya

Dan dengan mulai hebohnya Organisasi Akatsuki Afkar ini, aku yakin kedepannya bakal banyak yang bakal meniru mereka. Mengambil tema-tema manga/anime untuk organisasi mereka. Ga bakal heran deh klo ntar muncul Organisasi Sichibukai Pembela Kebenaran misalkan :v

Atau jangan-jangan ada diantara sahabat yang mulai kepikiran untuk meniru mereka?
Hehe silahkan, asal ingat jangan sampai kebablasan.

Wassalam...
Semoga membawa manfaat...

--------------------------------------------------------------------------------------------

Fanspage Akatsuki Afkar

Sumber : 1 2