Wednesday, June 14, 2017

Review Film - Wonder Woman (2017)


*Spoiler Alert

Well...
Kesimpulan awal : Bukan film terbaik DCEU (DC Extended Universe).

Sampai saat ini, apa yang menjadi momok no 1 dalam film DCEU, baik itu Man of Steel, Batman v Superman : Dawn of Justice ataupun Suicide Squad?

Yeps, rating film. Utamanya dari Rotten Tomatoes.
Situs tempat review dan informasi terkait film ini selalu memberikan rating buruk untuk semua film DCEU walau sebagaimana baiknya sekalipun film tersebut (berbanding terbalik dgn film dr Marvel). Man of Steel hanya 55%, BvS 27% dan yang paling parah (tentu saja) Suicide Squad 25%.

Maka ketika Wonder Woman mendapatkan review 94% dari Rotten Tomatoes, apa yang pertama kali dirasakan?

Tentu hype yang tinggi dan ketidak sabaran untuk menontonnya langsung di bioskop. Apalagi di internet banyak orang yang menyebutkan bahwa Wonder Woman bukan saja film terbaik DCEU, tapi juga salah satu film terbaik superhero.


Dan memang, datang dengan ekspetasi besar bisa menimbulkan kekecewaan yang besar juga (like Logan?)

OK.. daripada semakin panjang lebar, berikut review film Wonder Woman dariku :
Enjoy :)

----------------------------------------------------------------

Film Wonder Woman dibuka dengan adegan Diana Prince yang mendapatkan hadiah foto ia dan teman-temannya ketika Perang Dunia Pertama. Hadiah foto dari Bruce Wayne ini kemudian membuka flashback tentang awal kemunculannya di dunia manusia yang menjadi inti dari film itu sendiri.


Cerita berlanjut kepada Diana kecil yang tinggal Themyscira, tempat dimana tak ada laki-laki satu pun hidup disana. Tumbuh berkembang menjadi seorang warrior tangguh walaupun sering bertentangan dengan sang Ratu. Hidup Diana kemudian berubah ketika seorang pria bernama Steve Trevor jatuh dari langit. Singkat cerita, Diana kemudian menemani (mengawal) Steve untuk sebuah misi penting, meninggalkan pulau tersembunyi dan menuju dunia manusia.

Familiar dengan ceritanya?

Hehe bagi fans One Piece pasti langsung komen "Njir" karena memang awal-awal cerita, alurnya sangat mirip dengan cerita One Piece yaitu pada saat Amazon Lily Arc. Anggaplah Diana Prince adalah Boa Hancock dan Steve Trevor adalah Monkey D. Luffy, maka kalian akan mendapatkan banyak kesamaan alur cerita diantara keduanya. Bahkan adegan "What is that?" juga ada

Untung Steve ga jawab "That's my kintama"

(Tenang, adegannya ga seekstrem itu koq :D)

Film Wonder Woman sangat solid di awal-awal cerita. Kehebatan dan ketangkasan suku Amazon yang semuanya perempuan pasti bakal membuat kalian berdecak kagum. Salah satu hal yang membuat film bagus adalah kesuksesannya dalam menggambarkan kengerian perang. Kalian akan mendapatkan ironi yang dalam ketika melihat Diana yang "polos" harus berhadapan dengan segala kekejaman di medan perang. 

Dan memang tampaknya salah satu kelebihan DCEU adalah adegan action yang akan membuat kalian terpana. Puncaknya adalah ketika adegan pertempuran di No Man's Land.


Epic.

Musik dan koreografinya sungguh luar biasa. Diana yang berlari sendirian menerjang serbuan ribuan peluru, menghadapi ratusan laki-laki bersenjata lengkap hanya dengan menggunakan pedang, perisai dan tali lasso. Klimaks pertempuran pun tecapai ketika Diana sendirian meruntuhkan menara pengawas.

Sekali lagi, Epic.

Tapi sayang, adegan pertempuran No Man's Land bukan adegan akhir film. Itu hanyalah adegan pertengahan film.

Selanjutnya petualangan Diana bersama teman-temanya menjadi terasa hambar.

Ada beberapa sebab yang membuat film itu tidak sesuai harapan :

1. Setelah adegan No Man's Sky, sutradara memilih banyak menit untuk menggambarkan hubungan Diana dan Steve. Memang hubungan mereka penting demi plot, tapi tetap saja aku merasa berlebihan. Dampaknya tentu saja adrenalin penonton menjadi turun lagi seperti kaya di awal film.

2. Rekan-rekan Diana dan Steve yang menemani sepanjang perjalanan terasa useless. Baik itu si aktor, si Indian, apalagi si penembak jitu.

3. Adegan pesta dilalui secara janggal atau boleh dibilang tidak dieksesusi dengan baik. Sehingga alurnya terlihat aneh. Atmosfer yang harusnya ngeri ketika senjata pemusnah massal dieksekusi pun tidak tercipta. Adegan ini menjadi terbuang sia-sia.

4. Ares yang menjadi villain utama pun terlalu gampang ditebak siapa orangnya.

5. Adegan pertempuran Trio Wonder Woman, Batman dan Superman vs Doomsday pada film BvS terasa lebih baik dibandingkan dengan duel Wonder Woman vs Ares. Mungkin karena buruknya CGI pas adegan ini. Harus diakui memang, DCEU juga bermasalah untuk urusan CGI. Pliissss DC, kalian pasti punya bugdet yang berlimpah untuk memperbaiki ini.

Tapi overall, Wonder Woman sangat layak ditontong terutama dibioskop. Diluar kekurangannya, film ini sudah membuka cakrawala DCEU yang semakin mantap. Semakin tidak sabar kan menunggu Justice League rilis :D


Btw, bila Wonder Woman bukan film terbaik DCEU, maka yang mana yang terbaik?

Aku pribadi akan menyebut film Man of Steel.

Sekian.

-----------------------------------------

Diambil dan dimodifikasi dari posting di akun Facebook pribadi.

0 comments:

Post a Comment