Wednesday, May 11, 2016

All About Love - Ahmad & Fatimah


Mereka bilang cinta itu buta...
Karena ia tak memandang bagaimana fisik kita...
Mereka bilang cinta itu murni...
Karena hadirnya jauh terpatri dalam sanubari...

Ahmad dan Fatimah...
Izinkan kubagi kisah cinta kalian...
Agar dunia tahu, cinta sejati itu benar adanya...

-----------------

Pernikahan dan hidup berumah tangga adalah hak setiap orang. Siapapun, dimanapun, dengan latar belakang apapun, pastilah mengharapkan sebuah pernikahan yang bahagia. Mencintai dan dicintai, mungkin itulah kodrat kita sebagai manusia.

Bahkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan secara fisik juga berhak mendapatkan cinta, merasakan indahnya pernikahan dan merajut sebuah kisah indah dalam bingkai rumah tangga. Keterbatasan secara fisik harusnya tidak menghalangi siapapun untuk bermimpi dan mewujudkan impiannya. Dan mari sejenak kita melihat pasangan suami istri Ahmad dan Fatimah ini. Lihatlah sahabat.... 
Ketika cinta sejati berbicara, bagaimanapun keadaannya, hati akan selalu bersama.


Ahmad yang mempunyai keterbatasan dalam tangan, dan Fatimah yang mempunyai keterbatasan dalam hal kaki, bertemu dan memutuskan untuk menikah dan hidup bersama berdua. Setelah menikah, Ahmad dan Fatimah menghadapi situasi hidup yang penuh dengan masalah.

Tapi dengan berdua bersama, terjangan ombak terkeras sekalipun takkan menggoyahkan bahtera pernikahan mereka. Segala keterbatasan yang mereka miliki takkan menghalangi cara mereka mencintai. Bukan saling mengeluh tapi saling melengkapi. Indah terlihat karena kehadiran masing-masing dari mereka seperti kepingan puzzle yang membentuk kata 'cinta'.

Mereka mandiri dan kuat.
Saat berpakaian, Fatimah akan membantu sang suami merapikan rambut panjangnnya, sedangkam Ahmad akan menolong Fatimah dalam hal mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang tidak bisa dijangkau oleh sang istri.



Memang kisah ini tak setragis Romeo dan Juliet atau tak seindah kisah Cinderella dalam kisah dongeng.
Tapi mereka istimewa, karena cinta mereka dan perasaan mau menerima pasangannya secara utuh apa adanya.

Lalu bagaimana dengan kita?
Bisakah disaat keadaan yang menuntut kita berada dalam kondisi yang serba berkekurangan, kita tetap bertahan dengan pasangan kita?

Sumber : 1 2

0 comments:

Post a Comment