Friday, June 26, 2015

Papa Pinguin, Papa Terbaik Sedunia

Syaikh Abu Yazid Al-Busthami, seorang sufi abad ke-III Hijriah, pernah ditanya oleh seseorang, "Mengapa Allah SWT menciptakan makhluk hidup?"

Beliau pun menjawab, "Allah menciptakan makhluk untuk menunjukkan kekuasaan-Nya."

Dari makhluk hidup hidup kita akan melihat bagaimana nyatanya kekuasaan Allah, memahami bagaimana besar karunia-Nya, memberikan kasih sayang-Nya dan juga azab-Nya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang dinyatakan dalam firman Allah SWT, "Aku ciptakan makhluk  agar mereka mengambil manfaat dari-Ku, dan sekali-kali Aku tidak mengambil manfaat dari mereka."

Segala makhluk yang telah diciptakan Allah, memberikan manfaat kepada kita. Entah itu sapi yang kita manfaatkan daging dan susunya, kuda yang kita manfaatkan tenaganya, ataupun makhluk lainnya. Tak ada yang sia-sia ciptaan-Nya selain memberi manfaat kepada kita. Bahkan kita pun bisa mengambil pelajaran hidup dari prilaku makhluk-Nya.

Nah kali ini kubagikan kisah seekor pinguin yang langsung aku ambil dari salah satu trit di Kaskus. Pelajaran hidup tentang seekor binatang yang rasa-rasanya tidak salah kita sebut sebagai papa terbaik sedunia perhewanan. Begitu besar dedikasinya terhadap sang anak membuat kita bertanya bisakah kita seperti mereka, apakah kita sebagai makhluk yang diberikan akal bisa bertanggung jawab terhadap anak kita sebagaimana tanggung jawab hewan ini terhadap anaknya?

Jadi, bagi kalian bapak-bapak yang udah punya anak, para calon-calon bapak, ataupun jomblo-jomblo ngenes yang masa depan percintaannya masih ga jelas :D mari kita lihat bagaimana sang papa pinguin bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup anaknya.

1. Langsung mengambil alih tanggung jawab sesaat setelah si Ibu bertelur



Bayangin bat, bukannya minggat setelah selesai membuahi, tapi si papa satu ini tetap nungguin sang mama sampai bertelur. Setelah sang mama berhasil bertelur, papa yang satu ini langsung mengambil alih telur tersebut untuk dierami olehnya biar mama pinguin bisa segera pergi ke laut untuk mencari nafkah.
Eh koq kayaknya kebalik ya :D

2. Menjaga agar telurnya selalu hangat dan selalu berada di posisi yang tepat setiap saat


Di kutub selatan gak ada daun-daunan atau ranting untuk bikin sarang yang hangat dan nyaman, secara sejauh mata memandang adanya cuma salju. Untuk membuat lingkungan yang hangat dan nyaman bagi telurnya, para papa pinguin ini tak lain harus menggunakan badannya sendiri sebagai sarang bagi telurnya. Supaya telurnya selalu terlindungi setiap saat, para papa pinguin ini menaruh telurnya diatas kakinya dan menutupinya dengan lapisan bulu-bulu tebal diperutnya yang hangat.

Untuk menghindari resiko supaya telurnya tidak jatuh, para papa pinguin harus selalu berhati-hati menjaga telurnya agar selalu berada di posisi yang seimbang diantara kakinya. Soalnya kalo telurnya sampai jatuh dan menggelinding ke atas salju, bisa langsung beku! 

Mereka akan selalu berdiri dan tak pernah meletakkan telurnya barang sesaat pun. Oh ya, kondisi ini bisa dijalani para papa pinguin 2-3 bulan lamanya, sampai si pinguin junior menetas.

3. Pasang badan untuk melindungi telur yang dieraminya dari hawa dingin dan badai salju



Habitat si pinguin ada di Antartika, di kutub selatan sana. Musim dingin di kutub selatan lamanya bisa sampai 6 bulan dan cukup sadis, suhunya bisa mencapai -60 derajat celcius. Ajigile.

Selain itu badai salju di kutub selatan bisa sangat brutal, hembusan anginnya bisa mencapai 200 km/jam. Sialnya bagi para papa pinguin, para mama pinguin malah memilih untuk bertelur pas musim dingin ini, sungguh terlalu!

Untuk bertahan dari kondisi yang ekstrem ini, selama tiga bulan itu pula para papa pinguin saling merapatkan tubuh untuk berlindung dari angin yang dapat membekukan, sehingga suhu tubuh mereka tetap tinggi dan dapat bertahan hidup sampai musim dingin berakhir.

4. Bertahan hidup hanya dari cadangan lemak dan makan salju




Karena kondisi itu, selama mengerami (kira-kira 2-3 bulan lamanya), para papa pinguin hanya bertahan hidup dari sisa lemak yang sudah dia simpan ditubuhnya sebelumnya, dan klo lagi bosan mereka biasanya makan salju, bukannya apa-apa tapi memang karena disana adanya cuma itu. Kebanyakan para papa pinguin akan kehilangan setengah dari berat badannya sampai anaknya menetas.

5. Memberi makan anak yang telah menetas dari sisa makanan yang telah dia simpan



Sebenarnya para papa pinguin ini punya makanan yang telah dia simpan di tenggorokannya sebelumnya, tapi gak ditujukan untuk dirinya sendiri, ini disimpan untuk jatah anaknya kalo udah menetas nanti. Setelah anaknya menetas, papa pinguin akan memuntahkan makanan itu dan menyuapinya ke anaknya, sejenis cairan mirip susu untuk makanan pertama anaknya yang baru menetas sedangkan untuk sang papa sendiri ya itu tadi, cukup makan salju aja kalo laper, yang penting junior gak kelaperan.

6. Terus menjaga anaknya sampai para ibu kembali dari laut




Tak lama setelah anaknya menetas, para mama akan pulang kembali dari laut untuk ganti shift, sekalian memberikan makanan padat pertama untuk anaknya yang di dapatnya dari hasil melaut. Biasanya para mama pinguin akan kembali sesaat setelah musim panas tiba, emang sengaja tuh si mama pinguin cari enaknya aja :D

Setelah jatah shift selesai, saatnya para papa pinguin meluncur ke laut untuk cari makanan segar setelah hampir 3 bulan lamanya hanya makan salju. Way to go papa!




 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber : Papa Pinguin

0 comments:

Post a Comment